Sabtu, 28 Mei 2016

Puzzle Kayu Hijaiyah

Puzzle Kayu Hijaiyah adalah sarana bermain buat anak-anak sambil belajar untuk menangani masalah yang dihadapi, belajar mendidik kesabaran, dan juga untuk melatih daya sensor motorik otak. Fungsi lain dari puzzle kayu hijaiyah adalah untuk mengenalkan huruf-huruf hijaiyah kepada anak sedari dini, sehingga diharapkan anak-anak dapat dengan cepat memahami al qur`an.

Puzzle hijaiyah

Manfaat Media Puzzle dalam Pembelajaran.
Dunia anak adalah dunia bemain dan belajar. Anak-anak akan lebih mudah menangkap ilmu kalau diberikan lewat permainan, jadi anak-anak bisa sekaligus bermain tetap belajar. Dalam dunia anak-anak terdapat berbagai jenis permainan, salah satu jenis permainan yang bermanfaat bagi anak dan bersifat edukatif adalah puzzle. Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya (http://pondokibu.com/manfaat-bermain-puzzle-untuk-anak/).


Puzzle Kayu Islami


Dengan terbiasa bermain puzzle, lambat laun mental anak juga akan terbiasa untuk bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang didapat saat ia menyelesaikan puzzle pun merupakan salah satu pembangkit motifasi untuk mencoba hal-hal yang baru baginya.
Puzzle sudah bisa dimainkan oleh anak berusia 10 bulan, tentunya dengan kepingan gambar (puzzle) yang sedikit dan tingkat kesulitannya lebih mudah. Untuk awal, kenalkan anak anda dengan puzzle sederhana yang terdiri dari sebuah keping saja, misalnya gambar ikan. Jadi si kecil hanya memasukkan satu buah kepingan gambar tersebut kedalam lubangnya. Makin tinggi usia anak, biasanya tingkat kesulitan lebih rumit. Dari yang hanya satu kepingan gambar, kemudian menjadi sebuah gambar yang dipotong menjadi 2, 3, 4 dan seterusnya. Semakin banyak gambar dan kepingan gambarnya, semakin tinggi tingkat kesulitannya.
Berikut ini adalah pembahasan manfaat puzzle sebagai media bermain yang disimpulkan dari (http://pondokibu.com/manfaat-bermain-puzzle-untuk-anak/):

1)Meningkatkan keterampilan kognitif
Keterampilan  kognitif  berhubungan  dengan  kemampuan  untuk  belajar  dan memecahkan masalah. Melalui puzzle, anak-anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar menjadi utuh. Dengan sedikit arahan contoh dari guru, sang anak sudah  dapat  mengembangkan  kemampuan  kognitifnya  dengan  cara  mencoba menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau logika. Misalnya, anak memasangkan warna merah dengan warna merah lagi. Lalu memasang puzzle bergambar kaki atau roda selalu di bagian bawah puzzle.

2)Meningkatkan keterampilan motorik halus
Anak dapat melatih koordinasi tangan dan mata untuk mencocokkan kepingan-kepingan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar. Keterampilan motorik halus berhubungan dengan kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya khususnya jari-jari tangannya. Untuk itu anak usia di bawah tiga tahun (balita)   direkomendasikan  untuk  diberikan   permainan  puzzle  untuk  mengasah kemampuan motorik halusnya.

3)Melatih kemampuan nalar dan daya ingat dan konsentrasi
Puzzle yang berbentuk manusia akan melatih nalar anak-anak. Melalui puzzle ini mereka akan menyimpulkan di mana letak tangan, kaki, dan lain-lain sesuai dengan logika. Saat bermain puzzle, anak akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan gambar tersebut.

4)Melatih kesabaran
Puzzle dapat melatih kesabaran anak dalam menyelesaikan sesuatu dan berfikir dahulu sebelum bertindak. Dengan bermain puzzle anak bisa belajar melatih kesabarannya dalam menyelesaikan suatu tantangan.

5)Pengetahuan melalui puzzle
Anak akan belajar banyak hal. Mulai dari warna, bentuk, jenis hewan, buah-buahan, sayuran dan lainnya. Pengetahuan yang ia dapatkan dari sebuah permainan biasanya akan lebih mengesankan bagi anak dibandingkan pengetahuan yang ia dapatkan dari  hafalan.  Namun  kegiatan  bermain  sambil  belajar  ini  tentunya  harus  selalu mendapatkan bimbingan.

6)Meningkatkan keterampilan sosial
Puzzle dapat dimainkan lebih dari satu orang dan jika puzzle dimainkan secara berkelompok tentunya butuh diskusi untuk merancang kepingan-kepingan gambar dari puzzle tersebut, maka hal ini akan meningkatkan interaksi sosial anak. Dalam kelompok, anak akan saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Anak yang lebih besar akan merasa senang jika dapat membantu anak yang lebih kecil, sehingga akan tercipta suasana yang nyaman dan terciptanya interaksi ketika bermain.
(Sumber : http://www.kafebalita.com)

Untuk Pemesanan Puzzle hubungi : 081586447398 (WA/SMS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar